Pelaksanaan PNPM-MPd di Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru sejak tahun 2007 hingga saat ini tetap menjadi harapan besar oleh masyarakat terciptanya pembangunan berbasis pertisfatif dengan mengedepakan kepentingan masyarakat dan mengutamakan kepentingan masyarakat miskin untuk perbaikan taraf hidup yang lebih layak.
Tentu dalam pemenuhan kebutuhan pembangunan untuk masyarakat tersebut tidak dapat dilakukan secara instan melainkan membutuhkan proses yang panjang. Demikian pula dengan pengalokasian anggaran yang terbatas sehingga tidak dapat diserap semua usulan dari kelompok pengusul. Untuk mengatasi permasalahan tersebut program PNPM-MP hadir ditengah masyarakat dengan mekanisme yang telah diatur melalui petunjuk Teknis Operasional (PTO) pelaksanaan yakni pembangunan dengan skala prioritas berdasarkan kondisi kehidupan masyarakat setempat dimana merupakan hasil pembahasan melalui musyawarah perencanaan dari tingkat dusun hingga penetapan pengalokasian angaran di Musyawarah Antar Desa Tingkat Kecamatan.
Untuk pelaksanaan PNPM-MP tahun Anggaran 2014 di kecamatan tanete rilau masih tetap berpartisipasi dengan mendapatkan bantuan dana BLM sebesar 800 Juta Rupiah. Sejumlah dana tersebutlah yang kemundian menjadi target pengalokasian dana usulan yang ada susuai hasil Musyawarah desa prioritas Usulan. Seperti hal disampaikan sebelumnya bahwa alokasi dana tidak sebanding dengan kebutuhan atau jumlah usulan kelompok masyarakat maka akan ditetapkan berdasarkan urutan hasil perengkingan. Disinilah peran kader teknik menjadi garda terdepan dalam penyusunan sebuah dokumen Desain RAB untuk mengetahui kebutuhan dana masing-masing usulan yang kemudian akan dipetakan ke setiap usulan hingga alokasi dana sebanyak 800 juta terserap 100%.
Penyusunan desain RAB ini tidaklah mudah untuk
masyarakat yang tidak mempunyai latar belakang pendidikan teknik, namun juga
tidak menjadi penghalang melahirkan sebuah gambar desain sederhana yang dapat dibaca dan perhitungan Volume yang
tepat. tetapi dengan semangat yang mereka miliki mampu mewujudkan hal tersebut.
Kader teknik di Kecamatan Tanete Rilau bukan tidak mempunyai tanggung jawab pribadi selaku kepala rumah tangga atau ibu rumah tangga ataupun pengabdian seorang anak kepada orang tua, namun dengan semangat pengabdian mereka rela mengorbankan kepentingan pribadi demi kepentingan masyarakat banyak sebagai bentuk pertanggung jawaban amanah yang telah diamanatkan pada saat terpilih menjadi kader teknik melalui Forum Musyawarah desa.
Dalam proses penyusunan desain RAB oleh kader teknik diawali proses pelatihan secara singkat selama 3 hari di Hotel Parewisata kelas siang dan malam, kemudian mengiplementasikan materi melalui praktek survey. Lokasi sebagai objek survey adalah lokasi usulan stiap desa yang akan dibuatkan didanai sehingga pembelajaran yang diterima nantinya berkesianambungan sampai pada lahirnya desain RAB. Karena Jenis dan lokasi usulan berfariasi dan memiliki perencanaan yang berbeda maka semua kader teknik yang telah mengikuti pelatihan scara bersama-sama melakukan survey di lokasi semua desa/kelurahan sekecamatan Tanete Rilau. Para kader teknik setelah melakukan survey kemudian melakukan pengolahan data lapangan berdasarkan pengamatan di lokasi dan dituangkan dalan sebuah Desain sederhana kemudian dihitung Kebutuhan Volume yang lalu di konfersi ke harga/ kebutuhan dana kegiatan. Namun kader teknik lagi-lagi memiliki kendala terutama kegiatan yang sifatnya mempunyai banyak item kegiatan, tetapi kader teknik tidaklah berjalan sendiri melainkan dilakukan pendampingan secara rutin serta strategi.
strategi penyelesaian oleh Fasilitator Teknik kecamatan dan Kabupaten. Dengan kendala masih lemahnya kader teknik jika pembahasan tidak terfokus maka dilakukan pengelompokan berdasarkan jenis usulan untuk memperdalam setiap meteri. Berdasarkan permasalahan yang ada melahirkan sebuah keinginan untuk penetapan Pengurus kader teknik Tingkat kecamatan yang akhirnya terpilihlah pengurus utama diketuai oleh Muh. Taufik Hidayat (Desa Tellumpanua)sekretaris Usman Mustafa (Kel. Tanete) dan Bendahara Mardawiah (Desa Lipukasi) dengan startegi tesebut dan kerja keras kader teknik siang dan malam berhasil menyusun sebuah desain RAB yang kemudian ditetapkanlah pada Musrembang Kecamatan Tante Rilau pada tanggal 15 Pebruarai 2013 sebanyak enam usulan yang terdanai.
Para Kader teknik sangat puas dan senang dengan kerja dan pembelajaran seperti ini, sebahagian dari mereka kegiatan seperti ini merupakan pengalaman baru sehingga sering terlintas candaan yang memecah suasana keseriusan menjadi canda tawa.. KITA KEMBALI KE TK Yah…. Harapan kader teknik adalah pembelajaran dengan model seperti ini terus berkelanjutan. (Arwiluddin, FT Kec. Tanete Rilau)
0 komentar:
Posting Komentar